Jika berIslam hanya kita artikan sebagai keto’atan melaksanakan ibadah ritual semata, maka risiko yang digambarkan banyak ayat Al Qur’an tidak perlu ditakutkan.
Orang kafir akan membiarkan umat Islam tenggelam dalam ritual ibadahnya.
Mereka tidak perduli apakah kita menjalankan shalat lima waktu, atau ditambah shalat-shalat yang lain, mereka tidak hiraukan apakah kita menjalankan puasa Ramadhan ditambah lagi puasa Senin Kamis.
Selama tidak beranjak dari ibadah ritual selama itu pula umat Islam akan aman-aman saja.
Akan tetapi jika sudah mulai bergerak soal amar ma’ruf nahi munkar, mengkait-kaitkan agama dengan berbagai masalah kehidupan, baik Ekonomi, Politik,Sosial, budaya, maka pada saat itu kaum kafir Ambil ancang-ancang.
Apalagi jika umat Islam berbicara mengenai jihad dan perjuangan.
Ketika kita tenggelam dalam ibadah dan kekhusuan, mereka tidak perduli. Bahkan kalau perlu mereka akan ikut juga membangunkan sarana ibadah lengkap dengan segala fasilitas dan kemegahan.
Pada saat seperti itu memang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar