BE HONEST MUSLIM

Kita sebagai mahluk yang hidupnya selalu menghajatkan taufiq serta hidayah dari Allah swt hendaknya kita dalam hidup ini senantiasa bertaqwa kepada Allah.SWT

Yang berarti akan senantiasa mentaati perintah-perintahnya, dan menjauhi larangan-laranganya dengan penuh keikhlasan dan kesadaran

Kita yakin seyakin-yakinya bahwasanya dengan bertaqwa kepada Allah swt kita akan berhati-hati dalam menjalani hidup ini

Dengan mematuhi Agama yang suci ini insyaallah hidup kita akan selamat dari tipu muslihat dunia

Dengan mematuhi perintah-perintah agama kita akan dijauhkan dari segala kemunkaran

Insyaallah perjalanan hidup kita akan sampai kepada pantai yang kita idam-idamkan yaitu selamat di dunia dan selamat di akherat.

Mater ceramah pada malam hari ini yang akan kita bahas adalah masalah Jujur

Kata jujur sebagai lawan dari kata dusta memang sangatlah mudah untuk diucapkan

Tetapi sangat sulit dalam pelaksanaan, lebih-lebih bagi orang-orang yang tidak beriman,

Pada pemilu dizaman orde baru kata ini sangat populer sebagai motto dalam pelaksaan pemilihan umum yang digabung dengan kata adil ( jurdil )

Memang indah gabungan dua kata itu, didalam nya mengandung semangat yang tinggi untuk melaksanakan rule of the game

( aturan main ) yang disepakati oleh berbagai pihak.

Akan tetapi sering kali motto itu tinggal motto yang terjadi adalah berbenturan berbagai kepentingan individu yang terlibat didalamnya.

Kenapa ?

Karena motto itu tidak ditegakan atas dasar keimanan dan ketaqwaan para pelakunya

Jamaah rahima kumullah ………………..

Kemudian seperti apa nilai kejujuran itu ?

Untuk itu mari kita renungkan sebuah kisah menarik dari seorang Budak ,

Ada seorang budak yang bernama Mubarok yang bekerja dikebun delima, pada suatu hari tuan pemilik kebun itu meminta kepada Mubarok untuk memetikan buah delima yang manis untuknya

Sudah tiga kali tuan itu memerintahkan kepada Mubarok memetikan buah delima yang manis, tetapi delima yang dipetiknya selalu pahit rasanya sehingga membuat tuan itu marah

Kemudian tuan itu bertanya kepada Mubarok …..

Apakah kamu tidak tahu mana buah delima man yang manis dan mana yang pahit ?

Mubarok menjawab “ Betul tuan saya tidak tahu, sebab saya tidak pernah makan buah delima”

Kemudian tuan itu bertanya lagi kepada Mubarok …..

Apakah betul kamu bertahun-tahun bekerja disini tetapi tidak pernah makan buah delima ?

Mubarok menjawab Betul tuan , saya ini disuruh menjaga kebun buah, bukan disuruh makan buah delima maka saya tidak tahu buah delima mana yang manis dan buah delima mana yang pahit.

Setelah mendengar penuturan Mubarak tuan itu merasa kagum tetapi semula dia merasa ragu dan tidak percaya

Lalu ia bertanya kepada kawan-kawan Mubarok sesama pekerja kebun :

Apakah benar Mubarok itu tidak pernah memakan buah delima ? Seorang kawan Mubarok menjawab : benar tuan

Bahkan saya pernah memberikan satu buah delima yang jatuh kepada Mubarok tapi dia tidak mau memakannya

Bahkan dia berkata :

Walaupun buah delima itu jatuh ketanah, tetapi buah itu tidak pindah kepemilikannya kepada saudaranya

Akhirnya mubarok dimerdekakan oleh tuannya.

Padahal kalau Mubarok bekerja siang malam seumur hidupnya , maka tidak akan bisa membayar untuk menebus dirinya

Dan tidak hanya itu selain dibebaskan Mubarok juga ditawari oleh majikannya untuk menikahi putrinya

Demikian nilai kejujuran yang ditegakkan atas dasar iman, walaupun banyak kesempatan untuk melakukan kezaliman, tetapi kekokohan iman mampu menghalau kerakusan nafsunya dan pada akhirnya melahirkan kebahagiaan.

Rasulullah bersabda

Iyyakum wal kadziba, fainnahu maal fukhuuri wahumaa finnari

Jauhkan dirimu dari perbuatan dusta, sebab dusta itu sama dengan kecurangan dan keduanya ada di neraka

Hr ibnu Majah dan Nasa’I

Laa yazlul abdu yakdzibu, wayakhar-ral kadziba hatta yuktaba indallahi kadz-dzaban

"Tiada henti-hentinya seseorang itu berdusta dan membiarkan dirinya dalam kedustaan, sehingga dicatat disisi Allah sebagai pendusta". ( Hr Bukhari dan Muslim)

Lalu kepada siapa harus jujur.

Sikap jujur harus ditunjukan kepadd Allah swt, kepada diri sendiri dan kepada masyarakat.

Kejujuran adalah mutiara indah yang harus ditumbuh suburkan dalam setiap hati manusia.

Karna kejujuran akan membawa kedamaian dan rasa aman dalam masyarakat

Seorang pemimmpin yang jujur pasti dicintai oleh rakyatnya karna mereka merasa mendapat rasa aman,kedamaian dan perlindungan dari penindasan dan penganiayaan.

Sebaliknya pemimpin pendusta akan dibenci oleh rakyatnya karna mereka merasa tidak aman dari penindasan dan penganiayaan dan mereka senantiasa menunggu kapan pemimpin itu jatuh

Kriteria orang yang jujur

- berwibawa, disegani orang karna tidak mempunyai beban kesalahan terhadap orang lain

- menjadi teladan, uswatun khasanah

firman Allah srt Al Ahzab 21

laqad kana lakum fi rasuulil-lahi uswatun khasanatun, Limankaana yarjuul-laha wal yaumal aakhira, Wadzakaral-laaha kasyiran.

"Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulilah itu suri tauladan yang baik bagimu Yaitu bagi orang-orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah".

Keteladan inilah yang dicontohkan oleh Nabi Muhamad SAW

Belio memimpin umat tdk dengan kata-kata yang banyak tapi dengan perbuatan yang ia contohkan kepada umatnya.

Suatu contoh ketika Nabi hijrah ke Madinah, sebelum masuk Madinah belio dengan para sahabat membangun Masjid Quba diluar kota Madinah.

Waktu membuat pondasi masjid belio mengangkat batu yang sangat besar sehingga belio terhuyung-huyung, Kemudian datang sahabat yang melarangnya agar belio tidak mengangkat batu tersebut, tapi belio tidak mau melepaskan tugasnya agar menjadi contoh kepada umatnya.

Firman Allah srt. Ash Shaf : 2,3

Yaa ayyuhal-ladzina aamanuu lima taquuluuna maalaa taf’aluuna Kaburamaqtan indal-laahi an taquuluu maalaa taf ‘aluuna:

"Hai orang-orang yang beriman mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan, dalam pandangan Allah sangat keji bahwa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan".

Yang selanjutnya adalah Istiqamah atau konsisten, Kalau sudah ada satu peraturan, undang-undang yang ditetapkan Maka harus dipatuhi bersama.